Tuesday, March 12, 2013

Puisi puisi puisi

Ternyata lumayan jago juga gue bikin puisi.. Cedikot yeeeeeyy.. ^_^


    
                                                           Pertemuan Singkat

Selang waktu berjalan
Benci dan amarah menguap
Hangatnya dapat kembali kurasa
Keakraban mulai tercipta

Tangan mungilnya menyentuh pipi dan rambutku
Merasuk ke dalam sanubari jiwaku
Sesaat semua cerita buruk tentangnya hilang
Yang ada hanyalah puing-puing rindu yang lama terpendam

Aku rindu berbagi cerita dengannya
Aku rindu senyum dan tawanya
Aku rindu candanya
Aku rindu dia

Kasih ini kan ada untuk selamanya
Menemaninya dalam bisu dan kejauhan
Yang kuingin dia bahagia
Bahagia bersama dingin dan acuh sikapnya padaku
Yang kuingin menyayanginya dengan benar
Tidak hanya ucap semata tapi melenceng dalam realita

Aku dan dia bagai Tom dan Jerry, saat dekat bertengkar, saat jauh diam-diam saling merindukan..

Sunday, March 3, 2013

The Journey to Thailand

Di sesi ini gue mau bicara soal Thailand, lebih spesifik lagi Bangkok. Sebulan lalu gue pergi liburan kesana bersama keluarga selama 4 hari 3 malam. Gue dari dulu memang udah pengen banget pergi ke Thailand. Thailand adalah salah satu negara yang masuk ke dalam must-go lists gue, dan bersyukur gue bisa kesana di masa-masa sekarang ini. Selama disana gue menginap di sebuah hotel yang lumayan bernama The Centric Ratchada Hotel. Hotel ini terletak di pusat kota Bangkok, sehingga akses ke berbagai daerah lumayan dekat. Namun kekurangannya adalah hotel ini berada agak masuk ke jalan kecil dan diapit oleh warung-warung kelontong yang cukup kumuh. 
            Selama di Bangkok, gue mengunjungi tempat-tempat yang memang kebanyakan adalah tempat perbelanjaan. Salah satu yang paling berkesan adalah ketika gue pergi ke Wat Arun dan Wat Po. Dua tempat itu adalah tempat semacam kuil untuk sembahyangnya umat Buddha di Thailand. Tempatnya bersih dan unik. Ditambah lagi gue memang seneng mengunjungi tempat-tempat suci semacam itu, jadi kunjungan kesana berasa sempurna. Di Wat Arun gue berfoto dengan menggunakan pakaian tradisional Thailand yang sangat unik. Tadinya gue ngga mau, karna gue pikir ribet mesti ganti baju gitu, eh ternyata ngga perlu ganti baju. Akhirnya semua rombongan pun terutama yang wanita berfoto menggunakan pakaian tradisional tersebut dengan warna yang berbeda-beda. Di Wat Po gue melihat patung reclining Buddha yang sangat besar dan panjang. Patung itu terletak di dalam kuil, dan di samping-sampingnya berisi kendi-kendi kecil tempat kita memasukkan uang logam. Gue pun ikut memasukkan uang-uang logam ke dalam kendi yang berjumlah ratusan tersebut. Perjalanan ke kuil-kuil itu sungguh menarik walaupun hujan mengguyur sesekali.
            Selain ke kuil, gue pergi ke tempat perbelanjaan. Banyak tempat perbelanjaan yang gue kunjungi, tapi ada satu yang paling berkesan buat gue, yaitu Platinum Mall. Platinum Mall adalah pusat fashion di Bangkok yang terletak persis di pinggir jalan. Di depan Platinum Mall, ada yang disebut dengan Pratunam Market. Pratunam Market adalah tempat dimana barang-barang yang sudah tidak laku di Platinum Mall dibawa dan dijual kembali dengan harga yang sangat murah. Sayangnya karena waktu terbatas gue ngga sempet ke Pratunam Market. Gue hanya pergi ke Platinum Mall dan menghabiskan waktu dari pagi sampai sore disana. Kalau dilihat-lihat, susasana di Platinum Mall cukup mirip dengan Mangga Dua, tapi kualitas barang2nya jauh lebih bagus dibandingkan Mangga Dua.Gue sadar bahwa kualitas barang-barang konveksi di Indonesia ternyata jauh kalah dibandingkan di Thailand. Thailand memang terkenal dengan hasil perkebunannya, tidak heran kalau mereka bisa menghasilkan kapas dengan kualitas yang baik dan menjadikannya kain lalu pakaian. Mereka bisa menjual pakaian dengan harga murah tapi kualitas mewah. Bisa dibilang pakaian-pakaiannya kualitas Top Shop, Forever 21, Pull and Bear, dan lain-lain tapi dengan harga Mangga Dua. Designnya pun sangat tidak kalah, pantes aja orang-orang Thailand itu pada modis-modis gitu. Pokoknya kalau belanja disana itu bahagia deh, bisa belanja banyak tapi dengan harga yang tidak sampai menguras kantong. Selama jalan-jalan sekitar Bangkok, gue melakukan observasi kecil-kecilan. Satu hal yang menarik adalah bahwa di Bangkok tidak terlalu banyak gedung tinggi dibandingkan Jakarta, tapi ia lebih maju dibandingkan Jakarta. Kotanya bersih walaupun ada juga kampung kumuh seperti di Jakarta. Di Jalan rayanya, gue sangat banyak menemukan kabel. Iya, kabel. Di sepanjang jalan kalau mata lo jeli lo bisa liat kabel-kabel dengan berbagai ukuran bergulung-gulung tidak beraturan. Itu sangat mengganggu pemandangan sih sebenernya, tapi bagusnya sekalipun begitu Bangkok cukup bersih (setidaknya jauh lebih bersih daripada Jakarta). Dulu yang katanya Jakarta lebih bagus dan maju dibandingkan Bangkok, tapi sekarang sudah sebaliknya. Banyak juga industry-industri dan investasi perusahaan asing yang ada di Bangkong tapi tidak ada di Jakarta. Ini salah satu bukti bahwa Bangkok sekarang sudah jauh lebih berkembang dibandingkan Jakarta.
Ngomongin soal perkebunan, Thailand emang jagonya deh. Disana buahnya seger-seger. Di depan hotel tempat gue menginap ada pasar tradisional yang banyak jual buah-buahan. Hamper setiap hari gue beli buah disana. Sebagai pecinta lengkeng, gue bahagia menemukan lengkeng Bangkok asli yang besar-besar dan manis. Kalau disini dijual juga sih lengkeng Bangkok tapi kayaknya ngga asli deh, wong bentuknya aja jauh lebih kecil-kecil. Selain itu gue juga suka sama makanannya. Disana ada due jenis nasi, nasi beras dan nasi ketan. Gue sempet beli nasi yang ternyata adalah nasi ketan. Gue ngga suka sih, karna ngga terbiasa. Disana makanan utama adalah babi. Jadi hamper di setiap warung makan atau restoran pasti menjual babi. Olahan babinya pun bermacam-macam. Tapi anehnya sekalipun orang Thailand suka makan babi, tapi badan mereka kok tetep kurus-kurus begitu yaaa…hhhmmmm..
Btw terkait penduduknya gue seneng tinggal disana. Orang-orangnya tidak peduli satu sama lain. Mau lo pake bikini, atau apapun juga kagak ada yang bakalan peduli. Satu hal yang sangat menarik perhatian gue adalah disana banyak sekali gay dan lesbian, disamping banyak juga yang transgender. Entah hanya penampilannya saja yang begitu atau sampai pada tahap operasi, gue ngga tau, yang jelas disana lo bakalan susah bedain yang mana cewek dan yang mana cowok. Kalian pernah denger yang namanya lady boy kan? Iya, di Thailand itu lady boy banyak banget. Bahkan Miss lady boy Thailand itu jauh lebih cantik dan seksi dibandingkan Miss Thailand sendiri.hahahahaha…lucu kadang-kadang kalau dipikir, tapi ya begitulah disana. Supir taxi yang gue tumpangin itu cerita kalau salah satu anak laki-lakinya jadi lady boy. Si supir itu terkesan pasrah dengan itu dan menghargai pilihan anaknya tersebut. Rata-rata sepertinya orang tua disana tidak terlalu masalah ketika anak-anaknya ingin berubah kelamin. Bahkan ketika gue di Platinum Mall, ada seorang laki-laki yang berbelanja bersama ibunya. Laki-laki ini sedikit melambai, dan dia ingin membeli pakaian yang ketat dan skinny ala para gay. Yang mengagetkan adalah ibunya mendukung dan malah memilihkan yang terbaik untuk anaknya. Unik yaaa.. Bagus juga sebenernya kalau itu dijadikan bahan penelitian.
Okay, segitu saja cerita gue tentang Thailand. So far gue seneng dengan negara itu dan pengen lagi kesana kalau ada kesempatan dan tentunya modal. Gue pengen lebih paham lagi tentang Thailand dan segala hal yang ada di dalamnya. Thailand is still on my must-go lists ^_^