Pertemuan Singkat
Selang waktu berjalan
Benci dan amarah menguap
Hangatnya dapat kembali kurasa
Keakraban mulai tercipta
Tangan mungilnya menyentuh pipi dan rambutku
Merasuk ke dalam sanubari jiwaku
Sesaat semua cerita buruk tentangnya hilang
Yang ada hanyalah puing-puing rindu yang lama terpendam
Aku rindu berbagi cerita dengannya
Aku rindu senyum dan tawanya
Aku rindu candanya
Aku rindu dia
Kasih ini kan ada untuk selamanya
Menemaninya dalam bisu dan kejauhan
Yang kuingin dia bahagia
Bahagia bersama dingin dan acuh sikapnya padaku
Yang kuingin menyayanginya dengan benar
Tidak hanya ucap semata tapi melenceng dalam realita
No comments:
Post a Comment